Friday, October 19, 2012

Kisah Seorang Guru yang menjadi pelacur


Tinggal di sebuah desa kecil di provinsi Shu Gan. Awalnya dia bukan pelacur. Setiap penduduk desa tidak mengerti mengapa seorang gadis secantik Xia tidak melakukan pekerjaan seperti gadis-gadis lain di desanya.

Karena Xia menolak hal ini, ayahnya selalu menghukum Xia. Sampai satu waktu Xia mendengar bahwa sebuah sekolah di desa membutuhkan jasa seorang guru. Xia segera menawarkan diri untuk menjadi guru tanpa bayaran.

Pada hari pertama Xia pergi ke sekolah untuk menjadi seorang guru, setiap siswa terkejut dan kagum pada kecantikan guru baru mereka. Sejak kehadiran Xia kelas selalu penuh dengan tawa semua siswa. Kelas mereka lebih layak untuk disebut sebuah penampungan kumuh daripada disebut sekolah normal.

Dalam kondisi kelas yang sekarat, Xia mengajarkan ribuan kata kata Cina dan keterampilan lainnya kepada siswanya. Suatu hari badai besar menghancurkan kelas mereka dan semua muridpun tidak bisa melanjutkan pendidikan mereka.

Lalu kepala sekolah datang ke kota untuk bernegosiasi dengan walikota yang mengurus anggaran pendidikan dalam rangka memberikan kontribusi uang untuk memperbaiki sekolah mereka, tapi dia kembali dengan tangan kosong.

Kepala sekolah mengatakan kepada Xia bahwa walikota hanya akan memberikan uang kepada Xia dan jika Xia datang secara pribadi untuk meminta uang kepada walikota.

Xia yang tidak pernah keluar dari desa dan meninggalkan rumah dan tidak pernah bertemu walikota sebelumnya, telah memutuskan untuk meninggalkan rumah untuk mengunjungi walikota. Xia sebelumnya khawatir bahwa kunjungan dia akan mengacaukan suasana, tapi ia tetap memutuskan untuk pergi demi murid-muridnya.

Xia berjalan lebih dari 10 kilometer untuk pergi ke kantor walikota. Setelah tiba di sana, Xia duduk di luar kantor walikota di dalam ruangan. Sesampainya di kantor, walikota menyambut Xia dengan mata penuh nafsu, Walikota menunjuk sebuah ruangan dan berkata, "uang itu ada dalam ruangan tersebut, jika kamu menginginkan uang tersebut, kamu harus mengikuti aku.. "

Xia melihat ruangan tersebut yang di dalamnya terdapat tempat tidur yang besar, tempat tidur yang telah mengambil keperawanan Xia, Xia telah di perkosa oleh walikota demi untuk mendapatkan uang tersebut. demi untuk mewujudkan impian murid-muridnya untuk bisa tetap sekolah.

Xia tidak menangis sama sekali dalam pikirannya yang ada adalah mata puluhan siswa yang akan kecewa jika tidak ada kelas bagi mereka untuk belajar.

Setelah itu Xia bergegas kembali ke rumah dalam keadaan hari sudah larut malam dan tidak memberitahu siapa pun tentang kejadian tersebut. Keesokan harinya, orang membeli kayu untuk memperbaiki ruang kelas tempat di mana Xia mengajar. Namun, jika ada hujan deras, kelas masih belum bisa di gunakan.

Xia mengatakan kepada siswa bahwa walikota akan membangun sebuah sekolah yang baik bagi mereka. Dalam waktu sekitar 6 bulan, kepala sekolah mengunjungi walikota 10x tapi masih tidak di berikan dana yang di janjikan kepada mereka. Hanya walikota tahu apa yang terjadi, namun Xia tidak bisa berbuat banyak tentang hal itu.

Pada saat semester baru, banyak siswa yang tidak bisa melanjutkan pendidikan karena biaya dan karena mereka harus membantu orang tua mereka untuk bekerja.

Jumlah siswa menurun. Xia sangat sedih melihat kondisi itu. Ketika Xia mengetahui bahwa harapan siswa telah memudar seperti asap. Dia kemudian kembali ke kamarnya.

Xia membuka bajunya dan melihat tubuh telanjangnya di depan cermin. Xia bersumpah untuk menggunakan kecantikannya untuk mewujudkan impian siswa-siswanya untuk kembali ke sekolah.

Xia tahu semua gadis dari desa bekerja sebagai pelacur di kota untuk mendapatkan uang dan itu cara mudah untuk mendapatkan uang. Dia membersihkan dirinya dan mengucapkan selamat tinggal kepada kepala sekolah, kepada para siswa dan keluargnya.

Dia mengikat rambutnya dalam dua kuncir dan berjalan menuju kota. Ketika ia pergi ke kota, ayahnya tersenyum bangga tetapi para siswa dan kepala sekolah itu sedih melihat kepergian Xia.

Dalam kehidupan kota glamor, Xia tidak senang sama sekali, dia sangat menderita, dalam benak pikirannya, hanya ada kelas hancur dan kekhawatiran dan kesedihan dan kekecewaan expressi dari murid-muridnya.
Xia pergi ke salon, berbaring di tempat tidur yang kotor dan memiliki pekerjaan kotor di dunia percabulan.

Malam itu Xia menulis dalam buku hariannya "Walikota lebih bejat dari pada tamunya yang pertama, karena tamu pertamanya memberinya dia uang.

Xia mengirim semua hasilnya kepada kepala sekolah untuk memperbaiki dan membangun sekolah agar lebih baik dan untuk itu semua Xia rela hidup sangat hemat dan irit dengan harapan bisa mengirim lebih banyak uang.

Kepala sekolah menerima uang dan menggunakan uang itu untuk membangun sekolah. Ketika orang bertanya di mana uang itu berasal, kepala sekolah hanya bisa menjawab bahwa uang itu di dapat dari pemberian salah satu organisasi sosial.

Namun seiring waktu, orang tahu bahwa sumber dana itu berasal dari mantan guru yang bernama Xia. Banyak wartawan yang ingin meliput cerita ini, tetapi di tolak oleh Xia dengan alasan bahwa dia hanya seorang pelacur biasa.

Dengan uang, sekolah telah berubah drastis. Bulan pertama, ada papan baru, bulan kedua, ada meja kayu dan bangku, bulan ketiga, setiap siswa memiliki buku masing-masing. Bulan ke empat, setiap siswa memiliki dasi masing-masing. Dalam bulan kelima, semua siswa datang ke sekolah dengan sepatu.

Bulan ke enam, Xia kembali mengunjungi sekolah dan para siswa merasa senang menyambut kedatangan Xia dan berkata, "Guru, kamu telah kembali, kau begitu cantik" Melihat kegembiraan para siswa, Xia hanya bisa menangis.

Tidak peduli berapa banyak air mata yang di teteskannya dan berapa banyak rasa sakit, penderitaan dan kesedihan yang di alami olehnya selama 6 bulan, Xia merasakan semua penderitannya itu sangat seimbang dan tepat untuk harga yang dia bayar untuk melihat apa yang Xia lihat sekaranng ketika melihat sekolah semakin baik.

Setelah beberapa hari di rumah, Xia kembali ke kota. Pada bulan ketujuh, sekolah telah memiliki lapangan bermain yang baru. Pada bulan kedelapan, sekolah membangun lapangan basket, pada bulan kesembilan, setiap siswa memiliki pensil baru. Pada bulan 10, sekolah memiliki bendera nasionalnya sendiri, setiap siswa dapat mengibarkan bendera setiap hari.

Sampai satu waktu Xia di perkenalkan kepada pengusaha asing. Bagian luar dari pengusaha asing yang bersedia membayar 3000 rmb untuk satu malam. Dengan pikiran yang lelah selama beberapa bulan terakhir, Xia pergi ke hotel dengan lemas untuk melayani pengusaha asing tersebut.

Dia bersumpah bahwa itu adalah pekerjaan kotor terakhir kali baginya dan setelah itu dia akan kembali ke desa untuk mengajar murid-muridnya di sekolah. Namun, nasib berkata lain, itu adalah malam yang tragis di mana Xia bersumpah untuk terakhir kalinya melakukan pekerjaan kotornya, tapi ternyata Xia di perkosa dan di siksa sampai mati oleh tiga pengusaha asing.

Xia baru saja memasuki usia 21 tahun ketika insiden fatal itu terjadi. Xia meninggal sebelum harapan terakhirnya tercapai, yaitu untuk membangun kelas yang baik dengan 2 komputer yang dapat di gunakan oleh siswa mereka.

Seorang pelacur telah meninggal, keheningan yang penuh dengan air mata. Pada saat itu langit berwarna biru seperti laut di kota Shenzhen. Para siswa, guru dan beberapa ratus orang menghadiri upacara pemakaman di sebuah desa kecil bernama "GanShu"

Pada saat itu, semua hanya bisa melihat foto Xia, Xia di foto terlihat cantik dan tersenyum bahagia dengan dua kepang rambutnya.

Kepala sekolah membuka diary Xia dan di bacakan di depan para siswa. Xia menulis dalam buku hariannya "Sekali melacur, dapat membantu seorang anak yang tidak bersekolah, menjadi wanita simpanan dapat membangun sebuah sekolah yang telah kehilangan harapan. Bendera di kibarkan setengah tiang.

1 comment:

  1. Ko, warna tulisan ama background hampir sama, jd sulit sekali untuk membacanya. Hehe

    ReplyDelete