Friday, October 12, 2012


BACALAH INI DAN MUNGKIN NIATMU YG INGIN BERCERAI BISA DIBATALKAN ATAU MEREKA YANG AKAN MEMUTUSKAN PASANGANNYA UNTUK BISA BERPIKIR LAGI

“Mbak, boleh aku bertanya ?” kata dia tiba-tiba. Kututup catatan yang sedang kubaca dan kuletakkan di atas kaca kecil yang menyatu dengan cermin membentuk sebuah meja.

“Boleh, silahkan.”

“Tapi Mbak jangan tersinggung atau marah ya ?” tanyanya seakan yakin bahwa aku pasti akan marah atau tersinggung dengan pertanyaan yang akan dia ajukan.

“Santai saja, selama kau tidak risih dan aku bisa menjawab, kurasa semua oke saja.” Jawabku mencoba menghapus bimbangnya.

“Mbak bercerai ya ?”

Pertanyaan yang tiba-tiba itu membuatku terdiam. lewat cermin, kulihat dia mencoba menghindari tatapanku. Aku berusaha membaca raut wajahnya, mencari tanda apapun yang bisa menunjukkan apa maksud di balik pertanyaannya, tapi yang ku dapatkan adalah selintas rasa canggung dan mungkin rasa bersalah karena merasa telah menyinggung perasaanku dengan pertanyaannya.

“Memangnya kenapa ?” tanyaku balik

“Apa sih sebenarnya cinta itu ?” mengabaikan tanyaku, dia memberiku satu lagi pertanyaan yang membuatku terdiam. Menghela nafas, aku mencoba menjawab pertanyaannya dengan jawaban yang sederhana.

“Cinta ya cinta..bagiku, tak ada defenisi yang pasti tentang apa itu cinta. Cinta tidak seperti rumus matematika dasar atau hitungan dasar tabel-tabel kimia. Cinta menjelma banyak rupa dalam banyak hati dan hubungan.”

“Kenapa harus bercerai, padahal ketika menikah, kita berpikir bahwa pasangan kita adalah yang terbaik diantara yang lain ? apakah rasa cinta bisa berubah ?” lagi-lagi dia bertanya

“Cinta tidak berubah. Kitalah yang berubah. Dari awal hingga akhir, cinta tetap cinta. Tak pernah berubah menjadi apapun juga. Kenapa harus bercerai setelah menikah, itu sepenuhnya bukan karena cinta telah berubah. Itu adalah keegoisan kita dalam belajar memahami cinta.”

“Kenapa begitu ? kalau cinta tidak berubah, bukankah cinta masih akan tetap ada dan tidak harus bercerai ?” dia mencoba mempertahankan pendapatnya.

----------------------------------------------
Namun pada akhirnya jika seorang yang meninggalkan kita sudah pasti ketahuan kualitasnya yang sebenarnya. Mereka adalah orang-orang yang tidak bisa mendukung kita meraih sukses yang sebenarnya di masa depan melainkan orang yang mudah
melarikan diri disaat-saat kita membutuhkan mereka. Daripada mereka melarikan diri nanti, biarkan dan relakan sekarang, lepaskan mereka pergi.

Saat kita menangisi perbuatan mereka yang berbuat jahat, yang menyakiti hati kita,
yang menduakan kita, yang khianati kita, yang mencampakkan kita, yang meninggalkan kita maka sebetulnya yang kita tangisi bukanlah karena kita masih cinta dan sayang pada mereka tapi karena kita merasa kalah. Kita merasa diremehkan, dicampakkan, dibuat jahat. Jadi yang kita tangisi adalah ego kita. Dalam percintaan, orang yang sakit hati menangis bukan karena dia masih sayang sama mantannya. Tapi menangis karena merasa kalah. mungkin ada pertanyaan besar di hati, "Kenapa memilih dia, bukan aku?" Tapi ini bukan lagi rasa sayang, melainkan ego yang bicara. Kita harus kalahkan ego karena kita adalah manusia dewasa dan dapat mengalahkan segala sesuatu bersama Yesus.

Jadi menangislah saat kehilangan, ditinggalkan atau sakit hati. Tidak masalah, itu wajar saja. Tapi jangan lama-lama, setelah itu hapus airmata anda. Pantang mengeluarkan airmata yang berharga, hanya untuk mengasihani diri sendiri dan menangisi masa lalu kita dan orang yang sudah meninggalkan kita. Hidup kita untuk hari depan. Tangisilah masa depan kita, bukan masa lalu kita! Kenanglah pengalaman-pengalaman lucu, kebaikan-kebaikan orang yang meninggalkan kita itu dan bersyukurlah pada Tuhan yang sudah pernah mempertemukan dan memberi kesempatan menikmati hari-hari bersamanya.

ORANG YANG TAK BISA MENGHARGAI DAN MENINGGALKAN CINTA SUNGGUH-SUNGGUH YANG MENCINTAINYA, DIA HANYA AKAN MENDAPATKAN PASANGAN YANG ASAL-ASALAN DAN CINTA YANG SEMU DALAM HIDUPNYA, MEREKA YANG TIDAK MENGHARGAI, MENGHORMATI DAN MEMPERTAHANKAN CINTA SEJATI SESUNGGUHNYA MEREKA SUDAH KEHILANGAN SEBAGIAN YANG TERINDAH DALAM HIDUPNYA

No comments:

Post a Comment