Friday, October 26, 2012

Sales kompor yang menjadi Branch Manager di perusahaan asing



Ada kesaksian Pdt Hendra mengenai kesaksian seorang temannya yang cukup unik. Pdt Hendra bercerita soal temanya yang pengangguran, jebolan sales di pabrik kompor.

Dulu selama 18 tahun temannya ini kerjanya keliling menawarkan kompor, tapi sekarang sudah sebulan temannya ini menganggur dan sudah banyak surat lamaran kerja yang dia buat, tapi belum pernah ada panggilan.

Sampai akhirnya dia nyaris frustasi, dia buat satu surat lamaran terakhir, tidak tanggung-tanggung, ada lowongan sebagai Marketing Manager, Personalia Manager dan Branch Manager untuk suatu cabang perusahaan asing (Jepang) yang akan membuka perusahaanya di Bali, dia melamar sebagai Branch manager !!! Dia pasrah total sama Tuhan dan dia minta bantuan Pdt Hendra untuk mendukungnya dalam doa.

Pdt Hendra sendiri yang mendoakan, sebenarnya merasa tidak yakin juga, tetapi sebagai hamba Tuhan, diapun ikut mendoakan juga.

Beberapa hari kemudian, muncul surat undangan test, salesman kompor ini sudah begitu bahagia bisa di panggil, dia sudah sujud bersyukur kepada Tuhan. Waktu datang ketempat test, dia baru menyadari bahwa yang datang hari itu untuk test tiga lowongan tersebut, sebanyak 460 orang (tidak tahu berapa banyak dari 460 peserta ini yang akan ikutan test Branch Manager).

Waktu menunggu, dia sempatkan untu, bertanya-tanya kanan kiri ternyata banyak sekali yang ikutan test Branch Manager, bahkan rata-rata lulusan sarjana, ada banyak yang mempunyai pengalaman  kerja di perusahaan-perusahaan besar.

Diapun bertanya-tanya, pengujinya ternyata orang Jepang dan testnya pakai bahasa campuran, bahasa Indonesia dan bahasa Inggris sementara dia sendiri, dia cuma jebolan sales kompor dan lulusannya cuma SMA, bahasa Inggris juga sangat terbatas..!!!

Dia begitu gelisah, dia menceritakan semuanya kepada Pdt Hendra lewat handphonenya , dia mau pulang saja karena dia merasa tidak mungkin bisa mengikuti testnya, dia merasa tidak sanggup bersaing, tidak sanggup menanggung malu, competitornya begitu kelihatan hebat-hebat semua..!!!.
Tapi Pdt Hendra membesarkan hatinya, menyuruhnya tetap ikutan test, dengan tidak lupa terus berserah pada Tuhan (di sertai joke untuk menenangkan, "Kalau di tanya bahasa Inggris terus annda bingung, ya jawab aja pake bahasa roh.")

Tepat pukul 12 siang, seharusnya dia giliran maju, tapi waktunya jam istirahat karena itu dia di beritahu akan di panggil nanti pukul 1. Di saat peserta-peserta lain pergi beristirahat, dia memutuskan waktu satu jam itu bukan buat pulang, tapi buat berdoa, menyanyikan puji-pujian dan berdoa dengan bahasa roh.

Akhirnya saatnya tiba, dia di panggil untuk masuk, dia masuk dengan hati yang sangat gelisah lalu dia tengking ketakutan dan kegelisahannya. Saat itu (pas dia baru pegang handle pintu mau menutup pintu ruangan), tiba-tiba dia dengar suara Tuhan, Tuhan suruh dia beri hormat cara karate ( salesman kompor ini juga guru karate yang mengajar para marinir dan dia sudah DAN 2)

Dia bingung setengah mati. mau wawancara pekerjaan,kok Tuhan suruh kasih hormat cara karate? tapi dia nekat, dia ikuti saja pesan Tuhan, dia berdiri lurus menghadap si Jepang, terus membungkukkan badan sambil teriak bahasa Jepang yang biasa di pakai sebagai bahasa penghormatan bila akan bertanding.

Dan betapa kagetnya dia saat orang Jepang yang akan mewawancarai dan testing dia, tiba-tiba juga ikutan berdiri dan membungkuk memberi hormat yang sama (cara karate) dengan teriakan yang sama pula.. !!

Lalu terjadilah tanya jawab, orang Jepang ini bukannya mewawancarai CV nya, tapi malah tanya-tanya soal latar belakang karate dari salesman ini. Dan orang Jepang tersebut malah mengajak bertanding di situ.. !!!.

Si salesman bisa mengatasi semua serangan orang Jepang, akhirnya orang Jepang ini menyerah karena ternyata orang Jepang ini karateka sabuk hitam, tapi belum punya DAN, sementara si salesman sudah DAN 2.. !!!

Lalu orang Jepang ini bertanya : “Anda melamar sebagai apa?” Salesman kompor ini menjawab “Sebagai Branch Manager”

Kemudian tanpa basa basi lagi, orang Jepang tersebut berkata kepada staffnya di luar,  “Lowongan untuk Branch Manager sudah di tutup, karena saya sudah dapatkan orangnya yang saya pilih jadi Branch Manager!!!

Pdt Hendra menutup cerita kesaksiannya ini dengan ulasan : "Tidak ada sesuatu hal yang mustahil bagi Tuhan dan buat orang-orang yang percaya, semua masalah yang mustahil bagi manusia, adalah kecil di hadapan Tuhan. Tapi Iblis sangat senang menunjukkan pada manusia, hal-hal yang mustahil, yang tidak mungkin akan bisa terjadi. Iblis senang sekali membuat manusia berpikir menurut logika manusia. bahwa hal ini tidak mungkin terjadi supaya manusia mau menyerah.. !!!

Tapi kalau kita mau mengandalkan Tuhan., mau berjalan dalam bimbingan Roh Kudus maka semua hal BISA terjadi!!!

Thursday, October 25, 2012

Sudah siapkah anda??



Seperti biasa setelah pulang dari kantor, aku duduk di sofa untuk bersantai melepas lelah. Sepertinya saya sangat enggan untuk membersihkan diri dan langsung berdoa.

Sementara itu istri dan anak-anak berkumpul di ruang keluarga. Dalam kelelahan, saya di segarkan oleh angin sepoi-sepoi dingin bertiup tepat di wajahku. Selang beberapa waktu, seseorang dengan wajah tak terlihat memakai gaun putih dengan tongkat di tangannya tiba-tiba berdiri di depanku.

Aku sangat terkejut dengan kedatangan tiba-tiba seseorang tersebut. Sebelum aku bisa bertanya padanya, tiba-tiba aku merasa sesak di dadaku, sulit sekali aku untuk bernapas tapi aku terus mencoba untuk tetap bisa bernapas.

Apa yang aku rasakan pada saat itu ada sesuatu yang berjalan perlahan-lahan dari dadaku terus berjalan perlahan ke tenggorokanku, nyeri dan sangat sakit rasanya. Keluar air mataku menahan rasa sakit, Tuhan apa yang salah denganku?

Dalam kondisi yang sulit bernapas, ada sesuatu yang terus di paksa untuk keluar dari tubuhku,

kkkreekh ... khhhh ......... ..... tenggorokanku berbunyi. Merasa sakit, sangat sangat sakit.

Seolah-olah aku tidak tahan sebelumnya, tubuhku gemetar, berkeringat deras, mata terbuka lebar, sepertinya tidak pernah berhenti air mataku.

Lengan dan kakiku kejang kejang ketika ada sesuatu yang meninggalkan aku. Aku melihat pria misterius itu telah membawa sesuatu yang dia ambil dari tenggorokanku. Tapi setelah itu aku merasa jauh lebih baik, sehat dan lebih ringan.

Ketika aku sedang kebingungan dengan kejadian tadi, tiba tiba istri dan anak-anak yang dari tadi berada di ruang keluarga, mereka berlari berhamburan menghampiri aku. Dan di sana aku melihat seorang pria tidak bergerak di bawah sofa yang sedang aku duduki.

Tubuhnya kelihatan biru dan dingin.
Siapa dia??????? ...
Mengapa anak-anak saya dan istri saya menangis dan memeluknya?
Mereka berteriak, histeris, terutama istri saya terus menerus memeluk orang tersebut, sepertinya tidak ingin melepaskannya.

Aku terkejut ketika aku melihat wajah seorang pria tertelungkup itu, dia mirip dengan aku, yaa..mirip sekali denganku, apa yang terjadi Tuhan ...??

Aku mencoba menarik tangan istriku tapi tidak bisa,
Aku mencoba merangkul anak-anakku tapi tidak bisa. Aku mencoba menjelaskan bahwa itu bukan aku.

Aku mencoba menjelaskan bahwa aku di sini, aku mulai berteriak, tetapi mereka tampaknya tidak mendengarkan aku, seolah-olah mereka tidak melihat aku.

Dan mereka terus-menerus menangis, aku sadar.. aku menyadari bahwa orang misterius telah membawa rohku, aku sudah mati ... aku sudah mati.

Aku telah meninggalkan mereka, aku menangis dan menjerit ...... !!

Aku tidak bisa melihat mereka menangisi mayatku.
Aku sangat sedih dalam hidupku bahwa aku tidak banyak untuk membuat mereka bahagia. Tidak banyak yang bisa kulakukan untuk membimbing mereka.

Tapi waktuku telah habis, waktuku telah berlalu, aku sudah mati pada saat aku duduk di sofa setelah seharian bekerja keras untuk bersantai.

Jika saja aku tahu aku akan mati, aku akan membagi waktu kapan harus bekerja, beribadah, keluarga dan orang lain, tapi aku terlambat. Aku sudah mati ketika aku tidak punya waktu untuk beribadah.

Ohh Tuhan, jika Engkau sekarang masih membiarkan aku hidup dan masih bisa membaca postingan ini, aku sangat senang dan bahagia.

Karena aku masih punya waktu untuk berlutut dan berdoa, mengakui semua dosa-dosaku dan lebih banyak berbuat baik sehingga ketika kematian menjemputku, aku berada dalam keadaan yang lebih siap.

Are you ready?



As usual after a home office, I sat down on the couch to relax unwind. It seems to me very reluctant to get cleaned up and immediately prayed.

While his wife and children gathered in the living room. In exhaustion, I was invigorated by the cold wind blowing right in my face. After some time an invisible face in a white gown with a stick in his hand suddenly standing in front of me.

I was very surprised by the sudden arrival that.
Before I could ask him, suddenly I felt my chest tightness, difficult to breathe .
but I tried to keep it could breathe.

What I felt at that time there was something running
slowly off my chest ...... keep going .....
to my throat .... pain ...... very sick ...
Exit tears withstand the pain, ....
Oh God! what's wrong with me??

In conditions that are difficult breathing, something was kept forced to come out of me ...

kkkreekh...khhhh ......... ..... throat sounds. Felt sick, very very sick

As if I could not bear it before, my body was shaking, sweating profusely, eyes wide open, never seems to stop my tears.

My arms and legs cramp spasms when something is left me. I saw the mysterious man had brought something that was taken from the throat. But after that I felt much better, healthier and lighter.

I was wondering, wives and children who had been in the living room, they suddenly ran into me ..
There I saw a man does not move under the couch that I was sitting in the front.
His body was blue and cold.
Who is he??????? ...
Why are my children and my wife was crying and hugging?
they were screaming, hysterical, especially my wife kept hugging that person, do not want to let go.

To my surprise when I saw a man lying face it, he's similar to me, what happen God ...???????

I tried to pull my wife's hand but could not .....
I tried to embrace my children but could not. I try to explain that it was not me.

I try to explain that I was here, I started to scream, but they do not seem to listen to me as if they do not see me .

And they are constantly crying,. I realized .. I realized that mysterious person had been carrying my spirit, I was dead ... I'm already dead.

I had left them, I am crying and screaming ......

I can not afford to see them cry over my dead body.
I'm so sad in my life that I do not much to make them happy. Not much I can do to guide them.

But my time has run out, my time has passed, I was dead by the time I sat down on the couch after a hard day's work to relax.

If when I knew I was going to die, I'm going to share time when to work, worship, family and others, but I was too late. I was dead when I have not had time to worship.

Ohh God, if You let the situation I am still alive and still able to read this post I am very happy.

Because I still have time to kneel and pray, confess all my sins and do good so that when death had to pick, I'm in a situation that is more readily.

Tuesday, October 23, 2012

JESUS PAINTING WORSHIP


Sumber dari : Cahaya Bagi Negeriku (CBN)

Roger Crawford



His name is Roger Crawford and worked as a consultant and speaker motivator for many fortune 500 companies across the United States. While still at university, he was a tennis player for Layola Marymount University and become a professional tennis player. Does it not make you impressed? Wait a minute, if I say that he has no hands and only had one leg, how?

Roger was born with a condition called ectrodactylism. While still in the womb, doctors only see like there thumb out of her right arm and fingers growing on his left arm, but he did not have a hand. His left leg continues to shrink only have three fingers, legs amputated when he was five years old. His parents were told that Roger would never have a normal life.

But Roger's parents did not give up, they form Roger be a normal human  and teach independent living. When Roger was ready, he was educated in the public schools. They taught her to think positive, and be a positive person.

Roger did not let drawbacks discourage it to succeed and enjoy the life God has given you. He lived his life to the maximum, because he believes that God provides unique advantages in her behind all the flaws that exist within him.

Today what is a barrier for you to move forward? Come to God and ask for strength from Him to conquer the weakness. Since every person, God has given you a unique blessing where you can enjoy to the fullest in Jesus Christ.

Disadvantages You is not weakness, it's just hidden blessings of God in a shabby wrap.

Philippians 4:13
" I have strength for all things in Christ Who empowers me"  [I am ready for anything and equal to anything through Him Who infuses inner strength into me; I am self-sufficient in Christ's sufficiency].

PAULO UCHIBORI


Gelombang penganiayaan yang keras terjadi di Jepang pada awal tahun 1600, di mana selama waktu tersebut banyak umat Kristen menjadi martir. Pada tanggal 20 Februari 1627, pemimpin gereja bernama Paulo Uchibori, istrinya dan ketiga anaknya di tahan karena menampung para misionari.

Pada hari itu, Paulo dan 37 orang Kristen lainnya di pukuli, di arak telanjang melalui pusat kota dan di penjarakan di Istana Shimabara. Pada keesokan harinya, orang-orang Kristen tersebut di aniaya. Pemerintah tidak berkeinginan menjadikan mereka martir, tetapi mereka menggunakan cara-cara terkeji untuk memaksa orang-orang Kristen menyangkal iman mereka.

Salah satu prajurit mengusik Paulo ketika ia memegang sebilah pisau, dengan berkata, “Berapa banyak jari anak-anakmu yang harus kami ambil ?” Paulo menjawab, “Semua terserah padamu.” Para prajurit memotong semua jari anak-anak Paulo kecuali jempol dan kelingking mereka, dengan berkata orang-orang Kristen seharusnya mempunyai jari lebih sedikit dari binatang.

Dua anak tertua Paulo, Antonio dan Barutabazaru merelakan jari-jari mereka kepada para prajurit tersebut, tanpa menangis atau menunjukkan kesakitan. Anak Paulo yang bungsu, Ignatius, berumur lima tahun juga tidak menunjukkan rasa sakit saat jari-jari tangannya di potong. Ia mengangkat tangannya yang berlumuran darah ke langit, mempersembahkannya kepada Allah.

Mereka yang melihat hal ini menjadi terkejut dan tersentuh hatinya menyaksikan keberanian anak-anak itu. Lalu para prajurit mengikat tangan dan kaki ke-16 tahanan tersebut termasuk anak-anak Paulo dan melemparkannya berkali-kali ke dalam air es yang sangat dingin di Teluk Shimabara.

Walaupun demikian, orang-orang Kristen tersebut tidak mau menyangkal iman mereka. Kata-kata terakhir Antonio sebelum ia hilang di telan laut adalah, “Ayah, kita harus bersyukur kepada Allah karena memberikan kita berkat luar biasa seperti ini.” Setelah anak-anaknya di tenggelamkan, wajah Paulo dicap dengan tiga huruf Jepang dari kata “Kristen.” Ia di lemparkan ke jalan-jalan dengan tulisan di baju kimononya yang terbaca, “Di hukum karena menjadi Kristen. Di larang menolong orang ini atau memberinya perlindungan.”

Seminggu setelah kematian martir anak-anaknya, Paulo di bawa ke atas Gunung Unzen dengan ke 15 orang Kristen lainnya untuk merasakan “siksaan di dalam neraka kawah Unzen.” Paulo di gantung terbalik dan di turunkan ke atas permukaan air sulfur yang mendidih berkali-kali. Ia berdoa dengan suara keras setiap kali, menyadari ia adalah bagian dari Tubuh Kristus, “Perjamuan Suci harus disucikan.”

Akhirnya, tubuhnya di lemparkan ke dalam kawah mendidih yang menguap. Kesaksian iman Paulo dan anak-anaknya menguatkan kita. Kita tahu bahwa mereka dan orang-orang KRISTEN lainnya yang menjadi martir telah di terima dalam hadirat YESUS dan sekarang mengenakan jubah putih.

Saudaraku, mari kita belajar dari martir iman PAULO UCHIBORI, bahwa apapun yang terjadi tidak akan sanggup memisahkan dia dengan BAPA, sekalipun ia harus kehilangan nyawa dan keluarganya, imannya tetap teguh.

Bila selama ini, kita masih suka berkeluh kesah akan sulitnya keadaan, marilah berkaca kepada pengalaman iman PAULO UCHIBORI. Bahwa kesulitan hidup kita tidak sesulit apa yang mereka alami dan orang-orang KRISTEN lainnya di muka bumi ini. Mengucap syukurlah senantiasa .

Maurice Simpson who is confident, man with the disease Neurofibromatosis (TRUE STORY)



Maybe you were born with a condition of a perfect body, beautiful eyes, a sharp nose and lips are charming. but how many of us who feel less pretty or handsome to do plastic surgery to improve or make your face look more handsome.

But did you know there are a lot of people due to genetic defects or congenital defects are always grateful for his situation, Maurice Simpson (33) is the one that always thankful and optimistic about the existence of his disability.

Maurice was a black man who lived in Washington, Maurice had suffered Neurofibromatosis or NF shortened since birth, illness NF suffered as a result of genetic ancestry which he got from his mother. At the time of the birth of Maurice's face is perfect and the disease is beginning to look when she was 2 months old, Maurice's face began to swell and the tumor begins to grow thus eliminating one of his eyes, nose and lips are interested in down.

Maurice began the examination of the disease. Apparently Maurice has experienced thinning facial skull due to a tumor is growing and making his face out of sync. Moreover Maurice skull open so the brain can bleed at any time and kill him.

Finally, the first operation performed by a team of specialist doctors Huntsmant Cancer Center in Salt lake City. Maurice lost a lot of blood, but the doctor had issued a 25-pound tumor from his face, but to improve his face skull, surgery should be done repeatedly until he gets a new face. Only patience and confidence that should be done by Maurice so he could recover.

No changes were great though Murice already in operation, he still loses sight, lips and nose still down. That so the thing is, the tumor will continue to grow, it is necessary to stop the growth of tumor to reconstruct her face.

Although surgery is not a significant impact to Maurice, but Maurice was not disappointed, he was happy and thankful to the circumstances, he had a very loving wife and children who loved him. Maurice remained confident and able to face the future with an optimistic attitude and unwavering faith makes fighting for his life and hopes to recover from his illness.

Moral Message: If Maurice in defective condition still confident and thankful, why do we as God's children often complain and grumble with our circumstances? Give thanks always, be assured that God is always with us so that we become more than conquerors.

The question is: What about you??

God bless us..

Monday, October 22, 2012

Qian Hongyan (Gadis Cacat yang Hebat) dari China

Qian Hongyan mengalami kecelakaan dan kehilangan kedua kakinya bahkan pinggulnya, dan perlu mencari jalan keluar.

Keluarganya di Cina miskin dan tidak dapat membeli kaki palsu, maka ia menggunakan bola basket untuk memudahkan gerakannya. Qian Hongyan juga di kenal sebagai Basket Ball Girl. Qian menggunakan dua sangga kayu untuk menyeret tubuhnya dan tidak mengeluh, walau dia telah gonta ganti bola basket 6 kali.

Ia tetap ke sekolah, walaupun harus bersusah payah ke sana.

Dan ia tetap tersenyum menyambut dunia.

Dan ia selalu menyambut hari-hari di hidupnya dengan senyum manisnya.

Setelah beberapa lama, Ada yang berbaik hati dan menyumbangkan kedua kaki palsu untuk Qian Hongyan.

Qian mulai berlatih menggunakan kaki palsunya di temani oleh seorang pembimbing.

Qian kecil kini bisa berjalan sendiri dengan kaki palsunya tanpa seorang pembimbing.

Menghibur Teman Senasib dan tersenyum menyambut dunia ini.








Ujian yang menimpa Qian memang sangat berat. Betapa tidak, di usianya yang masih sangat dini-tiga tahun (tepatnya pada bulan Oktober 2000)-ia mengalami kecelakaan fatal yang mengakibatkan separuh tubuhnya hingga batas pinggang harus diamputasi.


Kondisi itu di perparah lagi dengan keadaan ekonomi orangtua Qian yang tidak berkecukupan. Karena itu, keluarga gadis cilik yang tinggal di Zhuangxia, China itu tak mampu memberikan kaki palsu untuk Qian. Sebagai gantinya, keluarga tersebut menyangga tubuh Qian dengan potongan bola basket. Sebuah solusi yang jauh dari kata nyaman, seperti kaki-kaki palsu lainnya.

Namun, meski tumbuh dengan keterbatasan, Qian membuktikan bahwa dunia belumlah tamat bagi dirinya. Ia tumbuh menjadi gadis yang periang dan murah senyum-seolah-olah tak terjadi suatu apa pun dalam dirinya. Dengan memantulkan bola basket di bagian bawah tubuhnya, dan dibantu penyangga untuk membantunya bergerak, Qian tetap bisa menjadi bocah lincah layaknya kebanyakan anak normal.



Bersiap Mendunia.

Dengan kekurangan di tubuhnya, Qian pantang berputus asa, meski ia belum tahu bagaimana masa depannya kelak serta bagaimana ia bisa mengubah hidupnya dengan kondisinya saat itu. Hingga, suatu ketika ia mendatangi sebuah pertandingan olahraga nasional yang diselenggarakan di Kunming pada bulan Mei 2007. Di sana, benih yang menumbuhkan cita-citanya bertumbuh.

Saat itu, Qian setiap hari menyaksikan perjuangan beberapa atlet cacat yang ikut menyemarakkan pertandingan. Melihat perjuangan rekan senasib yang bertubuh cacat, hati Qian pun tergerak. Jika orang lain mampu berprestasi di bidang olahraga meski dengan tubuh cacat, mengapa dia tidak melakukan hal yang sama? Pikiran itulah meletupkan cita-cita Qian Hongyan untukikut menjadi seorang atlet.

Maka, selepas acara olahraga nasional tersebut, tekad Qian segera di wujudkan dengan bergabung di sebuah klub renang khusus. Tekad itu di dukung sepenuhnya oleh orangtua Qian. Maka, mereka pun mendatangi Zhang Honghu, seorang pelatih yang terkenal banyak menjadikan perenang cacat sebagai juara di kejuaraan renang. Qian meminta kesempatan kepada Zhang untuk di latih menjadi seorang seorang juara.

Zhang yang di kenal sebagai pelatih bertangan dingin hanya mengatakan bahwa semua tergantung pada kemauan dan tekad Qian. Sebab, menurutnya, dengan kekurangan separuh tubuh yang tak di milikinya, agak sulit bagi Qian untuk berenang dengan hanya mengandalkan kedua lengannya. Tetapi, tekad sangat kuat Qian rupanya berhasil memikat Zhang. Maka, ia pun memberikan porsi latihan khusus bagi Qian agar lebih mampu menyeimbangkan kedua bahu dan lengannya.

Kepercayaan Zhang pun di jawab dengan kesungguhan Qian. Dengan porsi latihan cukup berat, apalagi dengan kesulitan yang di alami sejak awal latihan, Qian tak pernah sekali pun mengeluh. Baginya, impian untuk menjadi atlet adalah cita-cita yang tak boleh padam. Dalam sehari, setidaknya jarak 2000 meter di tempuh Qian di arena air untuk melatih otot-ototnya. Selain itu, latihan lain seperti sit-up, mengangkat beban, hingga berbagai jenis latihan di lakukannya dengan bersemangat.

Semangat inilah yang membuat Qian kini di kenal di seantero China dan bahkan dunia. Kisah hidup dan tekad kuatnya telah menginspirasi banyak orang agar mampu mendobrak segala keterbatasan. Kisah Qian banyak di muat di berbagai media baik cetak maupun online sehingga mengangkat namanya. Kini, ia ingin mendunia dengan usahanya mewakili China pada tahun 2012 pada kejuaraan renang di olimpiade khusus orang cacat.

Tak tanggung-tanggung, Qian mematok target menjadi juara dunia renang pada kejuaraan olimpiade tersebut. Dia bekerja keras untuk mewujudkan impiannya tersebut. Jika melihat kesungguhan dan tekadnya, sepertinya impian itu tak mustahil untuk dicapai. Sebab, sejatinya kesungguhan dan tekad kuat yang di landasi kerja keras akan mampu menaklukkan segala tantangan.

Qian Hongyan (Girls with disabilities are outstanding) from China

Qian Hongyan had an accident and lost both legs and even hips, and need to find a way out.

Her family in China are poor and can not afford a prosthetic leg, so she uses a basketball to facilitate movement. Qian Hongyan also known as Basket Ball Girl. Qian uses two wooden strut to drag his body and did not complain, even though he was already 6 times mutually exchange using a basketball.


He remains the school, although he is very difficult to get there.

And he still smiles welcome the world.

And he always smiles greet her life.

After a while, there were generous and donated two prosthetic limbs to Qian Hongyan.

Qian began learning to walk with his artificial leg.

Qian finally able to walk on his own with his artificial leg without help from others.

Qian entertain people who experienced the same thing with him to greet the world with a smile.

Qian override exam is very heavy. Imagine, at a very early age, three years (October 2000 to be exact)-he had a fatal accident that resulted in half of his body to the limit to be amputated waist.

The condition is worsened by the economic condition of the poor parents Qian. Therefore, a family girl who lives in Zhuangxia, China was unable to provide artificial limbs to Qian. Instead, the family propped Qian with a piece of basketball. A solution that is far from comfortable, like other false legs.

However, despite growing limitations, Qian prove that the world is not yet finished for him. He grew into a vivacious girl smiling-as if nothing happened one anything in him. By bouncing a basketball in his lower body, and assisted a buffer to help him move, Qian can still be agile boy like most normal children.


With the shortage in the body, Qian abstinence despair, though he did not know how his future and how he can change his life. Until, one day he went to a national sporting event held in Kunming in May 2007. There, the seeds that grow ideals grow.

At that time, he every day to watch disabled athletes that come to enliven some matches. Watching them struggle with the spirit though bodied disability, his spirit up. If others are able to excel in the sport despite the flawed body, why did not he do the same? Thoughts that make fiery spirit of Qian to do the same thing that is being an athlete.

Then, after the national sport, he soon realize his determination to join the club a special pool of people with disabilities. His desire is supported entirely by parents Qian. So they went to the swimming coach Zhang Honghu specifically to train the disabled, who has scored a lot of people with disabilities to swim champion. Qian begged the chance to join, to be trained as a champion.

Zhang is known as the cold-handed coach just said that it all depends on the willingness and determination Qian. Because, he says, with a shortage of part of the body that is not owned, rather difficult for Qian to swim by just relying on his arms. However, a very strong determination apparently managed to lure Zhang. So he gave special training portion for Qian to be better able to balance both shoulders and arms.

Coach Qian amazed by the determination and enthusiasm of Qian, the portion of the exercise is quite heavy, especially with the difficulties experienced since the beginning of the exercise, Qian never complained. For him, dreams of being an athlete ideal that can not be extinguished. Within a day, at least a distance of 2000 meters was taken Qian in the water arena to train his muscles. In addition, other exercises such as sit-ups, lifting weights, with different types of exercises performed with enthusiasm.


The spirit is what makes Qian is now known throughout China and even the world. Life story of strength and determination have inspired many people to be able to solve all the limitations. The story of Qian many published in various print and online media that bears his name. Now, he wants to represented China in 2012 to take part in the championships in the Olympic pool for the disabled. Unmitigated, Qian set a target to win the world championship in the Olympic pool. He worked hard to achieve that dream. If you see the seriousness and determination Qian, looks like a dream impossible to achieve. But the true seriousness and determination that is based on hard work will be able to conquer any challenge.

Why me ?


Arthur Ashe was black American tennis player who won three Grand Slam titles; U.S. Open (1968), Australian Open (1970) and Wimbledon (1975). In 1979 he suffered a heart attack and he had to undergo bypass surgery, but he did not recover he just had to accept the bitter truth, because he was infected with HIV through a blood transfusion he received.

A fan wrote to him, "Why God chose you to suffer from the disease?"
Ashe replied, "In this world there are 50 million children who want to play tennis, of which 5 million people who can learn to play tennis,

500 thousand people learning to be a professional tennis player,

50 thousand came to the arena to compete,

5000 reach the Grand Slam tournament,

50 people made ​​it to Wimbledon,

four people in the semifinals, two finals.

And when I lifted the Wimbledon trophy, I never asked God, "Why me?", So when I get sick now, I'm not supposed to ask God, "Why me?

Consciously or not, we can only accept the things good in life, success, health careers, smooth. When we receive the contrary, illness, difficulties, failures, we assume God is not fair. So we feel entitled to sue God.

But not so with Ashe. He is different from most people. This is a reflection of the life of faith, remained steadfast in hope, despite heavy pressure.
When receiving something bad, remember the time when we receive good at.

"Winning horse doesn't know why it runs the race.
It runs because of beats & pain.
Life is a race, God is your rider.
So if you are in a pain, then think, God want You to win"

Sunday, October 21, 2012

Kesaksian Paklik



Suatu kali Presiden Megawati mengadakan kunjungan kerja ke Lampung. Di antara para penyambutnya itu terdapat seorang purnawirawan ABRI.

Walau wajahnya sudah berkerut-kerut tetapi sisa-sisa kegagahan militer masih tampak dari sikap tubuhnya. Begitu Megawati melintas di depannya, pria ini bersikap sempurna sambil menghormati.

Langkah Bu Mega terhenti sejenak sambil mengamati wajah pria ini.

Dia berusaha menggali ingatannya akan kenangan yang sudah lama sekali. “Lho,Paklik kok ada di sini?” tanya bu Mega setelah berhasil mengingat siapa pria ini. “Sekarang Paklik kerja apa?” lanjut Bu Mega.

“Oh, sekarang saya menjadi hamba Tuhan di wilayah sini,” jawab pria ini. “Oh, bagus itu,” kata Bu Mega.

Itulah sepenggal kisah pengalaman R. Moch. Erwin Soetikno, SH. Ketika masih berdinas di ketentaraan, ia pernah bertugas sebagai pengawal kepresidenan. Maka tak heran jika Erwin sangat dekat dengan anak-anak presiden,termasuk dengan Megawati. Erwin masih mengenang masa-masa ketika Megawati dan saudara-saudaranya main kuda-kudaan dengannya.

Erwin pura-pura menjadi kuda dan anak-anak presiden bergantian naik di punggungnya. Akan tetapi huru-hara politik tahun 1965 telah mengubah jalan hidupnya.

Tanpa dakwaan yang jelas, Erwin di jebloskan ke tahanan militer. Rupanya ini bagian dari rencana Tuhan atas hidupnya. Justru di dalam penjara ini, dia melihat penampakan Yesus.

Bagaimana kisah pertobatannya?

Ikutilah kesaksian ketua umum tim “Mawar dari Saron” ini, yang di tuturkan kepada Purnawan Kristanto. Mengenal Yesus di tengah Rasa Sepi, Aku mulai mengenal Yesus di penjara, tepatnya di Rumah Tahanan Militer Kodam 08, Brawijaya. Hidup jauh dari anak dan isteri, membuatku merasa kesepian. Untuk membunuh rasa itu, aku lalu meminjam buku bacaan pada salah seorang kopral di penjara.

Karena tak punya bacaan lain, kopral yang bernama Yohanes itu meminjamkan Alkitabnya padaku.

Dalam waktu 40 hari aku dapat membaca tuntas isi Alkitab mulai dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru. Dari Alkitab yang masih tertulis dalam bahasa Indonesia ejaan lama itu, aku banyak membaca ayat-ayat yang “menyakiti” hatiku sebagai umat penganut agama lain. Namun, justru karena itulah aku jadi makin bersemangat mendalami Alkitab. Aku mulai gelisah saat membaca, “Akulah jalan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Yoh 14:6).

Selama lebih dari setahun, tepatnya sejak tanggal 11 Agustus 1968 hingga 10 Juni 1969, aku tidak mempunyai kegiatan selain mempelajari Alkitab. Sejak dulu, aku memang termasuk pemeluk agama yang fanatik dan senang mempelajari kitab. Setelah sekian lama mendalami Alkitab, akhirnya aku mendapat jawaban atas semua pertanyaanku selama ini. Seketika itu juga, pandanganku terhadap orang Kristen berubah.

Aku tidak lagi menganggap mereka kafir, sebaliknya aku malah ingin berdoa dengan cara Kristen.

Di kunjungi Yesus di Penjara.
Sejak itu, setiap kali bangun atau sebelum tidur, sesudah atau sebelum makan aku selalu memanjatkan “Doa Bapa Kami” karena hanya itulah doa yang aku tahu. Hingga pada suatu siang di tahun 1969, aku mengalami peristiwa besar yang membuatku makin percaya pada Yesus.

Saat sedang terbaring di pembaringanku di penjara tiba-tiba ada sinar terang benderang masuk ke ruanganku. Bersamaan dengan sinar itu aku melihat sosok Yesus berdiri dengan tangan yang masih nampak bekas lukanya mengarah padaku seakan memberi salam berkat.

Penampakan itu hanya terjadi dalam waktu sekejap saja. Aku yakin sekali, dia pasti Yesus karena wajahnya sama persis dengan gambar yang sering aku lihat ketika SMA dulu.

Setelah melihat penampakan itu, aku jadi semakin mantap ikut Yesus. Rasanya, Dia mengajariku secara langsung. Aku belajar ayat-ayat yang menurutku sangat dahsyat seperti tentang iman sebesar biji sesawi yang bisa memindahkan gunung (Mat. 17:20).

Untuk lebih mendalami imanku, aku melakukan doa dan puasa selama 50 hari berturut-turut. Waktu itu aku juga berjanji pada Tuhan, kalau saja aku dapat bebas tanpa proses pengadilan, aku akan menjadi Kristen. Dan sungguh luar biasa, mulai tanggal 10 Juni 1969 aku memenuhi janji itu karena aku di bebaskan dari penjara tanpa syarat.

Isteri Minta Cerai.
Selepas dari penjara, aku langsung pulang ke daerah asalku, Lampung untuk berkumpul kembali dengan isteri dan keenam anakku. Suatu hari, ketika kami makan, isteriku sangat kaget melihat aku berdoa dengan cara yang berbeda. Saat itu aku baru berterus terang kalau aku sudah memeluk Kristen.

Begitu mendengar berita itu, isteriku langsung marah dan pergi meninggalkanku untuk kembali ke rumah orang tuanya. Tak hanya itu, dia bahkan langsung mengajukan gugatan cerai. Dia menganggap pernikahan kami telah batal karena aku berpindah agama. Ternyata, niat isteriku tidak di restui oleh orang tuanya bahkan jika isteriku nekad minta cerai maka mereka akan mengusirnya dari rumah.

Adat Lampung Seputih, kampung asal isteriku, memang tidak mengenal istilah cerai. Aku dan isteriku sempat pisah rumah selama kurang lebih tiga tahun. Ketika akhirnya ia kembali ke rumah, kami tetap beribadah dengan cara masing-masing karena aku memang tidak mau memaksa dia.

Sementara itu, aku makin mantap mendalami kekristenan. Pada tahun 1970, aku belajar di sebuah sekolah Alkitab di Surabaya. Setelah selesai, masih pada tahun yang sama aku menjadi pendeta di GPI, Sumatera Utara. Meski aku sudah jadi pendeta, isteriku masih tetap menjalankan ibadahnya. Aku pun mendapat tantangan yang sangat keras darinya.

Dia sering memarahi anak-anakku yang waktu itu masih SD karena mereka ikut ke Sekolah Minggu. Tak hanya itu, dia juga sering menanyakan kapan aku akan kembali ke agamaku yang dulu. Aku berusaha menerangkan kebenaran firman Tuhan tetapi dia masih mengeraskan hatinya. Ketika anak-anak duduk di bangku SMP, isteriku mulai sedikit berubah. Ia tidak lagi menganiaya anak-anak bahkan sebaliknya, dia sudah mulai berdoa.

Isteri Minta Dibaptis

Sampai Oktober 1984, isteriku masih tetap menanyakan kapan aku kembali beribadah dengan cara seperti dia. Aku langsung menjawab, “Besok, ketika kita sarapan pagi!”. Mendengar jawaban itu, isteriku malah menantang, “Kenapa tidak malam ini saja?” Aku pun menjawab tantangan isteriku. Malam itu juga aku meminta dia mengumpulkan saudara-saudara untuk menjadi saksi.

Di hadapan mereka, aku mengutip salah satu ayat dalam kitab suci agamaku yang dulu. Menurut pemahamanku, ayat itu memperbolehkan seseorang memiliki istri lebih dari satu. Aku lalu mengajukan syarat itu untuk kembali ke agamaku. “Asal boleh punya isteri lebih dari satu, aku mau kembali,”

Begitu kataku dan Isteriku menanggapi pernyataan itu tanpa kata, hanya matanya yang melotot menandakan ketidaksetujuannya atas syarat yang aku ajukan. Sebulan setelah kejadian itu, isteriku mem-buat kejutan. Dia menyatakan keinginan-nya untuk dibaptis. Tetapi ia tidak mau pembaptisan itu di lakukan olehku dan di Lampung. Dia memilih dibaptis oleh salah satu murid terbaikku di Sekolah

Alkitab GPI.
Waktu itu aku sudah menjadi pendeta wilayah di daerah Lampung, Sumatera Selatan, Padang dan Riau. Tanggal 14 November 1984, akhirnya isteriku menjadi pengikut Kristus di tandai dengan pembaptisan di kolam di Caltex Pasific Indonesia, Rumbai – Pekanbaru Riau.

Menjadi Isteri Yang Saleh
Sejak itu, dia menjadi seorang Kristen yang sangat taat, bersemangat dan hafal hampir semua isi Alkitab bahkan jauh lebih hafal dibandingkan aku. Dia menjadi tempatku bertanya jika aku lupa isi suatu ayat. Kami berdua sering melakukan doa dan puasa. Meski tidak terlibat pelayanan secara intensif, dia kerap bersaksi akan kasih Kristus dalam kehidupannya di mana pun ia berada.

Hasilnya, banyak penduduk asli Lampung yang percaya pada Kristus, Salah satunya Pdt. Siti Umayah. Ya, isteriku menjadi seorang Kristen yang sangat bersenang hati dan mendukungku dalam pelayanan. Hingga akhir hayatnya, dia tetap memegang teguh kepercayaannya pada Kristus.

Tanggal 11 Desember 1999, isteriku menghadap Tuhan dengan tenang, dalam keadaan tidur dan tanpa merasakan sakit. Saat ini, aku menjadi ketua tim “Mawar Dari Saron” sebuah lembaga pelayanan yang khusus bergerak di bidang pemberian beasiswa untuk sekitar 116 hamba Tuhan yang tinggal di pedesaan dan tersebar di Lampung, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan dan Jawa.

Kini, seluruh hidupku kupersembahkan hanya untuk kemuliaan nama-Nya.

Di balik Lagu JanjiMu Seperti Fajar



Nama Saya Afen Hardianto. Saya tinggal di Malang bersama dengan istri dan 2 anak saya, yang perempuan 6 thn dan yang laki-laku 4 thn. Saya berpacaran dengan istri saya sejak duduk di bangku SMA. Pada masa kita masih pacaran hubungan kita di tentang oleh keluarga istri saya. Tetapi kita tetap berpacaran sampai akhirnya kita mendapatkan restu untuk menikah.

Tanpa saya sadari ternyata saya menyimpan kepahitan dari akibat hubungan kami yang dulunya di tentang. Dan kepahitan itu saya simpan dan pupuk dan saya bawa di pernikahan sampai menyebabkan hubungan saya dengan istri menjadi kurang harmonis di tahun-tahun awal di pernikahan kami. Kemudian masuklah pihak ketiga yang semakin memperkeruh keadaan rumah tangga kami.

Dan rumah tangga saya semakin amburadul. Saya menolak dan menganggap istri saya sebagai penghalang kebahagiaan saya’, sehingga saya membenci istri saya.! Rasa Cinta terhadap istri sudah tidak ada lagi, yang ada adalah kebencian yang menumpuk*.

Saya selalu menyakiti hati istri saya. Walaupun istri saya tidak membalas tetapi saya semakin menyakitinya. Saya tidak mempedulikan anak saya, dan saya pun sibuk dengan keegoisan saya sendiri. Yang dilakukan istri saya hanya “berdoa” dan “berpuasa”, bahkan saat ia mengandung anak kami yang ke 2, ia berpuasa untuk saya. Istri saya menutupi segala keadaan yang terjadi dalam rumah tangga kami dari keluarganya. Ia berpegang pada Firman Tuhan di Amsal 21:1 : “Jika hati raja-raja ada di dalam genggaman tangan Tuhan, apalagi hati seorang [Afen].

Tetapi saya tetap tidak memperdulikannya sampai pada akhirnya saya menyuruh istri saya untuk pergi dan saya antarkan istri dan anak saya pulang ke rumah orang tua istri saya. Dan orang tua istri saya pun menerima mereka dan juga menghendaki perpisahan ini dan mengharapkan akan berujung pada perceraian. (*)

Saat itu istri saya berkata kepada saya, ini bukan akhir dari segalanya.

Setelah saya meninggalkan istri dan anak saya, saya berpikir saya akan menjalani hidup yang baru. Tetapi pada suatu malam pada saat saya sendiri Tuhan mengingatkan saya pada anak saya yang pertama, saya tiba-tiba merasakan rindu dan kangen sekali pada anak saya itu. Waktu itu anak saya masih berusia 1,5 Tahun. Hati saya hancur dan saya menangis. !

Saya berkata : “Tuhan apakah akhir dari hidupku akan seperti ini, saya yang dari dulu (SMP) sudah melayani Tuhan sebagai pemain music tetapi apakah rumah tanggaku akan berakhir dengan perceraian.

Di saat Merenung dan dalam kesepiaan itu. Tiba-Tiba Tuhan memberikan melodi kepada saya lagu : “JanjiMu Seperti Fajar”, di mana rencana saya lagu ini akan saya simpan untuk saya pribadi.

Tetapi pada saat pendeta saya mau rekaman, pendeta saya kekurangan 1 lagu dan ia bertanya kepada saya, apa saya mempunyai lagu. Dengan malu-malu saya tunjukkan lagu JanjiMu Seperti Fajar kepadanya. Saya benar-benar tidak menyangka lagu tersebut ternyata menjadi berkat bagi banyak orang, termasuk saya dan keluarga.

Dan singkat cerita Tuhan memulihkan keluarga saya. Istri, dan anak-anak saya juga sudah kembali bersatu dengan “saya”. Bahkan anak ke 2 saya yang dulu saya tolak dan lahir secara premature tanpa saya damping juga lahir dalam keadaan yang normal dan sehat.! Dan setelah keluarga saya kembali bersatu, saya juga baru mengetahui bahwa pada saat keluarga saya berantakan setiap hari istri saya menuliskan kata-kata iman di sebuah buku (Diary).

Di dalam tulisannya tersebut istri saya mengatakan :

“Suamiku Afen pasti di kembalikan Tuhan padaku”
“Keadaan ini adalah baik bagiku karena pasti ada anugerah besar bagiku”
“Suamiku Afen adalah suami yang takut akan Tuhan,”
“Suamiku Afen adalah suami yang mengasihiku”

Dan, sekarang saya benar-benar merasakan pemulihan yang Tuhan kerjakan di dalam hidupku, bahkan saya juga tidak menyangka bahwa lagu “JanjiMu Seperti Fajar” menjadi lagu terbaik Indonesia Gospel Music Award 2006, menjadi theme song sebuah sinetron dengan judul yang sama, dan Tuhan memelihara hidup kami sekeluarga juga melalui lagu tersebut.

Terima Kasih Tuhan Yesus.

Saturday, October 20, 2012

PertolonganNya Tepat Pada Waktunya



Kisah ini saya dengar hari Minggu 13 Februari 2011. Pdt. Yosia Abdisaputra mengisahkan ada satu keluarga yang sedang di rundung malang. Sang suami tidak bekerja lagi, dan dia terjerat utang yang besar karena kesulitan ekonomi. Tidak ada harapan bagi keluarga ini. Sudah berkali-kali dia meminta pertolongan pekerjaan ke sana dan kesini, namun semua orang menjauhi dia, takut di minta pinjaman.

Dia mempunyai 2 anak yang masih kecil-kecil, membutuhkan biaya besar untuk membesarkan mereka, namun saat itu ia tidak berdaya, tidak ada uang pemasukan untuk menopang kehidupan keluarganya. Akhirnya dia berunding dengan istrinya untuk melakukan bunuh diri bersama. Jika ia bunuh diri sendiri, bagaimana dengan anak istrinya?

Mereka sepakat untuk bunuh diri di Puncak. Berempat mereka berangkat menyewa satu villa di Puncak. Perlengkapan bunuh diri, yaitu racun serangga, sudah di siapkan. Sebelum minum racun itu bersama-sama, sang suami teringat pada Tuhan Yesus, sehingga ia mengajak mereka berdoa terlebih dahulu sebelum bunuh diri.

Ia memimpin doa dan berkata, "Tuhan Yesus, saya tahu bahwa kami tidak boleh bunuh diri, tetapi kami tidak sanggup melanjutkan kehidupan kami. Jalan kami buntu. Saya tidak punya uang untuk membayar utang-utang saya. Saya tidak punya pekerjaan, tidak punya bisnis, untuk menghidupi keluarga saya. Ampuni kami, Tuhan...."

Ketika ia mengangkat gelas berisi racun itu dan akan meminum racun itu, tiba-tiba seperti ada petir menyambar gelas itu sehingga gelas itu pecah berantakan dan cairan racun itu tumpah ke lantai. Keluarga ini kaget bukan kepalang dan mereka menangis sejadi-jadinya. "Tuhan, ampuni kami!" Ternyata Tuhan tidak berkenan atas keputus-asaan mereka.

Kasih Tuhan melarang mereka mencari jalan keluar dengan minum racun serangga. Kasih Tuhan terlalu besar membiarkan anak-anaknya berputusa asa. Sejak itu, sang suami tahu bahwa Tuhan pasti buka jalan, pasti akan menolong dengan cara yang ajaib. Benar saja, sejak itu ada seorang teman yang memberi pekerjaan, order untuk di kerjakan orang ini. Dan singkat cerita, akhirnya seluruh utang-utangnya dapat di lunasi dan keluarga ini hidup normal dalam berkat dan kasih karunia Tuhan.

His arms open waiting for you back home


Someone who is near to God does not mean there were no tears..
Someone who is obedient to God does not mean there is no shortage..
Someone who diligently prayed not mean there is no time of trouble..
But that person will always be in God's care..

If wrestled surely there's always hope
If in the wilderness, God always maintain
If still in the process, God will promote
Love the Lord Jesus will never stop

Although we reject him, ignore Him, looked at him with contempt, disobedience to Him, Evil deeds we will not be able to eliminate the love of Jesus..
Goodness we will not be able to add to His love..
Our faith will not produce anything other than ignorance we messed it up..
God love will never be diminished if we fail, or increased if we succeed
God's love will never stop.. !!

I ventured to ask God, "God, is it true that you love the human?"
God smiled and He answer, "Very, I really love human. If not I would not send my son Jesus to die for human, Although they are now far from me, but I missed them back to me because they are my dear children."

The blood of Jesus shed on Calvary to atone for human sin, punishment should be inflicted upon man have been taken over by Him, so the human can gain salvation in him, but the human was not sure that what He did could redeem them from death, they not sure of the atoning work that has been done by Jesus. "

I do not know what sins you have done, I do not know how long you live in sin. But I know one thing, Father in Heaven loves you, and His arms open waiting for you back home. Come back, do not let He waited too long.

Friday, October 19, 2012

This is His love letter to you...


My Child
The words you are about to experience are true.
They will change your life if you let them.
For they come from the very heart of God, He loves you...
and He is the Father you have been looking for all your life.
This is His love letter to you...

My Child…


You may not know Me, but I know everything about you…Psalm 139:1

I know when you sit down and when you rise up …Psalm 139:2

I am familiar with all your ways …Psalm 139:3

Even the very hairs on your head are numbered…Matthew 10:29-31

For you were made in My image …Genesis 1:27

In Me you live and move and have your being …Acts 17:28

For you are My offspring …Acts 17:28

I knew you even before you were conceived …Jeremiah 1:4-5

I chose you when I planned creation …Ephesians 1:11-12

You were not a mistake, for all your days are written in My book…Psalm 139:15-16

I determined the exact time of your birth and where you would live …Acts 17:26

You are fearfully and wonderfully made …Psalm 139:14

I knit you together in your mother's womb …Psalm 139:13

And brought you forth on the day you were born …Psalm 71:6

I have been misrepresented by those who don't know Me …John 8:41-44

I am not distant and angry, but am the complete expression of love…1 John 4:16

And it is My desire to lavish My love on you …1 John 3:1

Simply because you are My child and I am your Daddy …1 John 3:1

I offer you more than your earthly father ever could …Matthew 7:11

For I am the perfect Daddy …Matthew 5:48

Every good gift that you receive comes from My hand…James 1:17

For I am your Provider and I meet all your needs …Matthew 6:31-33

My plan for your future has always been filled with hope …Jeremiah 29:11

Because I love you with an everlasting love …Jeremiah 31:3

My thoughts towards you are countless as the sand on the seashore ...Psalms 139:17-18

And I rejoice over you with singing …Zephaniah 3:17

I will never stop doing good to you …Jeremiah 32:40

For you are My treasured possession …Exodus 19:5

I desire to establish you with all My heart and all My soul …Jeremiah 32:41

And I want to show you great and marvelous things …Jeremiah 33:3

If you seek Me with all your heart, you will find Me …Deuteronomy 4:29

Delight in Me and I will give you the desires of your heart …Psalm 37:4

For it is I who gave you those desires …Philippians 2:13

I am able to do more for you than you could possibly imagine …Ephesians 3:20

For I am your greatest encourager …2 Thessalonians 2:16-17

I am also the Father who comforts you in all your troubles …2 Corinthians 1:3-4

When you are brokenhearted, I am close to you …Psalm 34:18

As a shepherd carries a lamb, I have carried you close to My heart …Isaiah 40:11

One day I will wipe away every tear from your eyes …Revelation 21:3-4

And I'll take away all the pain you have suffered on this earth …Revelation 21:3-4

I am your Daddy, and I love you even as I love My son, Jesus …John 17:23

For in Jesus, My love for you is revealed …John 17:26

He is the exact representation of My being …Hebrews 1:3

He came to demonstrate that I am for you, not against you…Romans 8:31

And to tell you that I am not counting your sins …2 Corinthians 5:18-19

Jesus died so that you and I could be reconciled …2 Corinthians 5:18-19

His death was the ultimate expression of My love for you…1 John 4:10

I gave up everything I loved that I might gain your love …Romans 8:31-32

If you receive the gift of my son Jesus, you receive Me …1 John 2:23

And nothing will ever separate you from My love again …Romans 8:38-39

Come home and I'll show the biggest party heaven has ever seen …Luke 15:7

I have always been Daddy, and will always be Daddy …Ephesians 3:14-15

My question is…Will you be My child? …John 1:12-13

I am waiting for you …Luke 15:11-32

With Love,
From Your Dad  Almighty God
Jesus Christ

Kisah Seorang Guru yang menjadi pelacur


Tinggal di sebuah desa kecil di provinsi Shu Gan. Awalnya dia bukan pelacur. Setiap penduduk desa tidak mengerti mengapa seorang gadis secantik Xia tidak melakukan pekerjaan seperti gadis-gadis lain di desanya.

Karena Xia menolak hal ini, ayahnya selalu menghukum Xia. Sampai satu waktu Xia mendengar bahwa sebuah sekolah di desa membutuhkan jasa seorang guru. Xia segera menawarkan diri untuk menjadi guru tanpa bayaran.

Pada hari pertama Xia pergi ke sekolah untuk menjadi seorang guru, setiap siswa terkejut dan kagum pada kecantikan guru baru mereka. Sejak kehadiran Xia kelas selalu penuh dengan tawa semua siswa. Kelas mereka lebih layak untuk disebut sebuah penampungan kumuh daripada disebut sekolah normal.

Dalam kondisi kelas yang sekarat, Xia mengajarkan ribuan kata kata Cina dan keterampilan lainnya kepada siswanya. Suatu hari badai besar menghancurkan kelas mereka dan semua muridpun tidak bisa melanjutkan pendidikan mereka.

Lalu kepala sekolah datang ke kota untuk bernegosiasi dengan walikota yang mengurus anggaran pendidikan dalam rangka memberikan kontribusi uang untuk memperbaiki sekolah mereka, tapi dia kembali dengan tangan kosong.

Kepala sekolah mengatakan kepada Xia bahwa walikota hanya akan memberikan uang kepada Xia dan jika Xia datang secara pribadi untuk meminta uang kepada walikota.

Xia yang tidak pernah keluar dari desa dan meninggalkan rumah dan tidak pernah bertemu walikota sebelumnya, telah memutuskan untuk meninggalkan rumah untuk mengunjungi walikota. Xia sebelumnya khawatir bahwa kunjungan dia akan mengacaukan suasana, tapi ia tetap memutuskan untuk pergi demi murid-muridnya.

Xia berjalan lebih dari 10 kilometer untuk pergi ke kantor walikota. Setelah tiba di sana, Xia duduk di luar kantor walikota di dalam ruangan. Sesampainya di kantor, walikota menyambut Xia dengan mata penuh nafsu, Walikota menunjuk sebuah ruangan dan berkata, "uang itu ada dalam ruangan tersebut, jika kamu menginginkan uang tersebut, kamu harus mengikuti aku.. "

Xia melihat ruangan tersebut yang di dalamnya terdapat tempat tidur yang besar, tempat tidur yang telah mengambil keperawanan Xia, Xia telah di perkosa oleh walikota demi untuk mendapatkan uang tersebut. demi untuk mewujudkan impian murid-muridnya untuk bisa tetap sekolah.

Xia tidak menangis sama sekali dalam pikirannya yang ada adalah mata puluhan siswa yang akan kecewa jika tidak ada kelas bagi mereka untuk belajar.

Setelah itu Xia bergegas kembali ke rumah dalam keadaan hari sudah larut malam dan tidak memberitahu siapa pun tentang kejadian tersebut. Keesokan harinya, orang membeli kayu untuk memperbaiki ruang kelas tempat di mana Xia mengajar. Namun, jika ada hujan deras, kelas masih belum bisa di gunakan.

Xia mengatakan kepada siswa bahwa walikota akan membangun sebuah sekolah yang baik bagi mereka. Dalam waktu sekitar 6 bulan, kepala sekolah mengunjungi walikota 10x tapi masih tidak di berikan dana yang di janjikan kepada mereka. Hanya walikota tahu apa yang terjadi, namun Xia tidak bisa berbuat banyak tentang hal itu.

Pada saat semester baru, banyak siswa yang tidak bisa melanjutkan pendidikan karena biaya dan karena mereka harus membantu orang tua mereka untuk bekerja.

Jumlah siswa menurun. Xia sangat sedih melihat kondisi itu. Ketika Xia mengetahui bahwa harapan siswa telah memudar seperti asap. Dia kemudian kembali ke kamarnya.

Xia membuka bajunya dan melihat tubuh telanjangnya di depan cermin. Xia bersumpah untuk menggunakan kecantikannya untuk mewujudkan impian siswa-siswanya untuk kembali ke sekolah.

Xia tahu semua gadis dari desa bekerja sebagai pelacur di kota untuk mendapatkan uang dan itu cara mudah untuk mendapatkan uang. Dia membersihkan dirinya dan mengucapkan selamat tinggal kepada kepala sekolah, kepada para siswa dan keluargnya.

Dia mengikat rambutnya dalam dua kuncir dan berjalan menuju kota. Ketika ia pergi ke kota, ayahnya tersenyum bangga tetapi para siswa dan kepala sekolah itu sedih melihat kepergian Xia.

Dalam kehidupan kota glamor, Xia tidak senang sama sekali, dia sangat menderita, dalam benak pikirannya, hanya ada kelas hancur dan kekhawatiran dan kesedihan dan kekecewaan expressi dari murid-muridnya.
Xia pergi ke salon, berbaring di tempat tidur yang kotor dan memiliki pekerjaan kotor di dunia percabulan.

Malam itu Xia menulis dalam buku hariannya "Walikota lebih bejat dari pada tamunya yang pertama, karena tamu pertamanya memberinya dia uang.

Xia mengirim semua hasilnya kepada kepala sekolah untuk memperbaiki dan membangun sekolah agar lebih baik dan untuk itu semua Xia rela hidup sangat hemat dan irit dengan harapan bisa mengirim lebih banyak uang.

Kepala sekolah menerima uang dan menggunakan uang itu untuk membangun sekolah. Ketika orang bertanya di mana uang itu berasal, kepala sekolah hanya bisa menjawab bahwa uang itu di dapat dari pemberian salah satu organisasi sosial.

Namun seiring waktu, orang tahu bahwa sumber dana itu berasal dari mantan guru yang bernama Xia. Banyak wartawan yang ingin meliput cerita ini, tetapi di tolak oleh Xia dengan alasan bahwa dia hanya seorang pelacur biasa.

Dengan uang, sekolah telah berubah drastis. Bulan pertama, ada papan baru, bulan kedua, ada meja kayu dan bangku, bulan ketiga, setiap siswa memiliki buku masing-masing. Bulan ke empat, setiap siswa memiliki dasi masing-masing. Dalam bulan kelima, semua siswa datang ke sekolah dengan sepatu.

Bulan ke enam, Xia kembali mengunjungi sekolah dan para siswa merasa senang menyambut kedatangan Xia dan berkata, "Guru, kamu telah kembali, kau begitu cantik" Melihat kegembiraan para siswa, Xia hanya bisa menangis.

Tidak peduli berapa banyak air mata yang di teteskannya dan berapa banyak rasa sakit, penderitaan dan kesedihan yang di alami olehnya selama 6 bulan, Xia merasakan semua penderitannya itu sangat seimbang dan tepat untuk harga yang dia bayar untuk melihat apa yang Xia lihat sekaranng ketika melihat sekolah semakin baik.

Setelah beberapa hari di rumah, Xia kembali ke kota. Pada bulan ketujuh, sekolah telah memiliki lapangan bermain yang baru. Pada bulan kedelapan, sekolah membangun lapangan basket, pada bulan kesembilan, setiap siswa memiliki pensil baru. Pada bulan 10, sekolah memiliki bendera nasionalnya sendiri, setiap siswa dapat mengibarkan bendera setiap hari.

Sampai satu waktu Xia di perkenalkan kepada pengusaha asing. Bagian luar dari pengusaha asing yang bersedia membayar 3000 rmb untuk satu malam. Dengan pikiran yang lelah selama beberapa bulan terakhir, Xia pergi ke hotel dengan lemas untuk melayani pengusaha asing tersebut.

Dia bersumpah bahwa itu adalah pekerjaan kotor terakhir kali baginya dan setelah itu dia akan kembali ke desa untuk mengajar murid-muridnya di sekolah. Namun, nasib berkata lain, itu adalah malam yang tragis di mana Xia bersumpah untuk terakhir kalinya melakukan pekerjaan kotornya, tapi ternyata Xia di perkosa dan di siksa sampai mati oleh tiga pengusaha asing.

Xia baru saja memasuki usia 21 tahun ketika insiden fatal itu terjadi. Xia meninggal sebelum harapan terakhirnya tercapai, yaitu untuk membangun kelas yang baik dengan 2 komputer yang dapat di gunakan oleh siswa mereka.

Seorang pelacur telah meninggal, keheningan yang penuh dengan air mata. Pada saat itu langit berwarna biru seperti laut di kota Shenzhen. Para siswa, guru dan beberapa ratus orang menghadiri upacara pemakaman di sebuah desa kecil bernama "GanShu"

Pada saat itu, semua hanya bisa melihat foto Xia, Xia di foto terlihat cantik dan tersenyum bahagia dengan dua kepang rambutnya.

Kepala sekolah membuka diary Xia dan di bacakan di depan para siswa. Xia menulis dalam buku hariannya "Sekali melacur, dapat membantu seorang anak yang tidak bersekolah, menjadi wanita simpanan dapat membangun sebuah sekolah yang telah kehilangan harapan. Bendera di kibarkan setengah tiang.

The story of a teacher who becomes a prostitute


Living in a small village in the province of Shu Gan. Initially she was not a prostitute. Each of the villagers do not understand why a girl as pretty as Xia did not do the job like the other girls.

Because Xia refused this, his father always punish Xia. Until one time Xia heard that a village school requires the services of a teacher. Xia immediately volunteered to become a teacher without pay.

On the first day Xia went to school to become a teacher, each student was shocked and amazed at the beauty of their new teachers. Classes are always full of laughter all students. Class they are more worthy to be called a slum of a normal school.

In a dying condition classes,Xia taught thousands of Chinese words and other skills to their students. One day a big storm destroys their class all the students can not continue their education.

Then the principal came to the city to negotiate with the mayor who takes care of the education budget in order to contribute money to raise their heads, but came back empty-handed.

The school principal told Xia that the mayor will only give money to the Xia and if only to ask for money to him personally.

Xia that never go out of the village and left the house and never met the mayor before, has decided to leave the house to visit the mayor. Xia previously worried that the visit he will mess up the atmosphere, but he still decided to go for the sake of his students.

Xia walk more than 10 kilometers to go to the mayor's office after arriving, Xia sitting in front of the mayor's office were both in the room. Arriving at the office, the mayor welcomed Xia with lustful eyes, Mayor shows a room and said, "your money is in one room, if you want money, you have to follow me

Xia saw a room with a big bed, a bed that had taken virginity Xia, Xia had been raped by the mayor.

Xia did not cry at all in his mind is the eyes of dozens of students who would be disappointed if there is no class for them to learn.

After that Xia rushed back to the house in a state of late and did not tell anyone about the incident. The next day, people buy wood to repair a classroom where he teaches. However, if there is heavy rain, the class still can not be used.

Xia told the students that the mayor will build a good school for them. In approximately 6 months, the principal visited the mayor 10x but still not given the funds promised to them. Only the mayor knows what happened, but Xia can not do much about it.

At the time of the new semester, many students who can not continue their education because of the cost because they have to help their parents to work.

The number of students decreased. Xia is very sad to see the conditions. When Xia know that student expectations have faded like smoke. He then returned to his room.

Xia opened his shirt and saw her naked body in the mirror. Xia vowed to use her beauty to realize the dream of students to return to school.

Xia knew all the girls of the village to work as prostitutes in the city to earn money and it's an easy way to earn money. He cleaned himself up and said goodbye to the principal, to the students and their families

She tied her hair in two pigtails and walked toward the city. When he went to the city, his father smiled proudly but the students and the school principal was sad to see the departure of Xia.

In the glamorous city life, Xia was not happy at all, he was miserable, in the minds of his mind, there is only a class shattered and worries and sadness and disappointment expressi of their students.
Xia went to the salon, lying on the bed were dirty and had a dirty job in the world fornication.

That night Xia wrote in diary "Mayors are more depraved than the first, because the first guest gave him the money.

Xia send all the proceeds to the school principal and Xia live very frugal with the hope to send more money.

Head of receiving money and use that money to build a school. When everyone asked where the money came from, the principal can only answer that the money was a gift of social organization

However, over time, people knew that the source of funding comes from a former teacher named Xia. Many journalists who wish to cover this story, but it was rejected by Xia on the grounds that he was only an ordinary prostitute.

With the money, the school has changed drastis.Bulan first, there is a new board, the second month, there are wooden benches and stools, the third month, each student has a book each. Months to four, each student has a tie each. In the fifth, all students come to school with shoes.

Months to six, Xia back to visit the school and students are happy to greet Xia and said, "Master, you have come back, you're so beautiful" Seeing the excitement of the students, Xia could only cry.

No matter how many tears are in teteskannya and how much pain, suffering and grief experienced by him for 6 months, Xia felt all penderitannya was very balanced and appropriate for the price he pays to see what Xia see ketka see schools getting better .

After a few days at home, Xia back to the city. In the seventh month, the school has had a new playing field. In the eighth month, the school built a basketball court, in the ninth month, each student has a new pencil. At month 10, the school had its own national flag, each student can fly the flag every day.

Until one time Xia introduced to entrepreneurs. The exterior of the foreign businessmen who are willing to pay 3000 rmb for one night. With tired minds over the past few months, Xia went to the hotel with a limp for serving foreign entrepreneurs

He swore that it was the last of the dirty work for him and after that he will return to the village with his students at the school. However, fate says otherwise, it is a tragic night where Xia swear for the last time, but it turned Xia raped and tortured to death by three foreign businessmen.

Xia has just entered the age of 21 years when the fatal incident occurred. Xia died before his last hope is reached, namely to build a good class with 2 computers that can be used by their students.

A prostitute has died, silence filled with tears. At that time the sky is blue like the sea in the city of Shenzhen. The students, teachers and several hundred people attended a funeral ceremony in a small village called "GanShu"

At that time, all can only see photos Xia, Xia photographed look beautiful and smiling happily with two braids hair.

The school principal opened the diary Xia and read in front of the students. Xia wrote in his diary "Once a whore, can help a child who is not in school, became mistress to build a school that has lost hope. Flags flew at half mast.

"Kisah Pemulung Selamatkan 30 Bayi Terbuang"



Lou Xiaoying kini hanya bisa terbaring lemah di rumah sakit akibat penyakit gagal ginjal. Usianya yang sudah 88 tahun membuatnya makin tak berdaya.

Namun di masa senjanya yang sakit-sakitan, Lou yang berprofesi sebagai pemulung itu justru dipuja-puji. Dia dianggap pahlawan, setelah apa yang dilakukannya selama ini terungkap ke publik.

Baru kini terkuak, Lou yang tiap hari berkeliaran mencari sampah telah menyelamatkan dan membesarkan lebih dari 30 bayi terbuang di jalanan Jinhua, di bagian timur Provinsi Zhejiang.

Bayi-bayi malang itu di rawat hingga montok dan menggemaskan. Lou dan suaminya, Li Zin, yang meninggal dunia 17 tahun lalu, hanya mempertahankan empat anak di rumah mereka. Sementara, 26 anak lainnya telah diambil rekan atau keluarga asuh untuk memulai hidup baru.

Bahkan di masa tuanya, Lou tak berhenti memungut bayi terlantar. Yang terakhir adalah Zhang Qilin, bocah berusia 7 tahun yang dia temukan di tempat sampah saat Lou berusia 82 tahun.

"Meskipun saya telah tua, saya tidak bisa mengabaikan bayi itu dan membiarkannya mati di tempat sampah. Dia tampak begitu manis dan begitu membutuhkan kasih sayang. Saya merasa harus membawanya pulang bersama saya, "kata dia seperti dimuat Daily Mail.

Bayi merah itu dibawa ke rumah sangat sederhana dan kecil di pedesaan untuk di rawat. "Bayi itu kini tumbuh menjadi seorang anak yang ceria dan sehat."

"Anak-anak saya yang lebih tua semua membantu merawat Zhang Qilin, dia sangat istimewa bagi kami semua. Saya beri dia nama yang berarti 'langka dan berharga'."

Kegiatannya mengasuh anak terlantar di mulai tahun 1972. Saat itu, dia yang sedang memulung menemukan bayi perempuan di atas tumpukan sampah dan terbuang. Jika tak ada yang mengambilnya, niscaya ia akan mati. "Melihatnya tumbuh dan menjadi kuat membuat kami bahagia. Aku memiliki cinta yang nyata dari merawat anak-anak itu."

Kemiskinan dan hidup kekurangan bagi Lou bukan penghalang. "Jika kita punya cukup tenaga untuk mengumpulkan sampah, mengapa kita tidak juga mendaur ulang sesuatu yang seberharga nyawa manusia."

"Anak-anak membutuhkan cinta dan perhatian. Mereka semua adalah nyawa yang berharga. Saya tidak mengerti bagaimana orang tega meninggalkan bayi yang rentan dan tak berdaya di jalanan."

Lou, yang memiliki satu putri biologis, Zhang Caiying (49), bertekad mengabdikan hidupnya untuk merawat bayi-bayi yang di telantarkan orang tua mereka sendiri, hingga ia tak lagi berdaya.

Menuai pujian

Meski berbuat tanpa pamrih, kebaikan hati Lou kini menyebar di China dari mulut ke mulut, di negara di mana ribuan bayi di tinggalkan di jalanan oleh orangtua yang terjerat kemiskinan.

Seorang pengagumnya mengatakan tindakan Lou telah menampar muka pemerintah, sekolah, dan orang-orang yang sejatinya lebih mampu namun tak mau bertindak. "Ia tak punya uang ataupun kekuatan, tapi ia menyelamatkan anak-anak dari kematian."

Di komunitasnya, Lou di anggap pahlawan dan di hormati atas pengorbanannya. "Ia telah melakukan yang terbaik, dia seorang pahlawan. Tapi sayangnya terlalu banyak bayi yang terlantar di China yang tak punya harapan untuk selamat."

Misalnya, minggu lalu, ada berita seorang bayi beruntung yang masih bertahan hidup setelah digorok tenggorokannya, kemudian di masukkan ke dalam kantong plastik, dan dibuang di tempat sampah di Kota Anshan, di timur laut Provinsi Liaoning.

Bayi itu lahir prematur. Usianya mungkin antara 32 dan 34 minggu. Beratnya hanya 1,4 kg. Paramedis mengatakan jika luka di tenggorokannya satu milimeter lebih dalam, niscaya ia akan mati.

Bayi perempuan itu di duga menjadi korban kebijakan satu anak di China yang di terapkan sejak tahun 1978. Orang tua yang hanya punya kesempatan memiliki satu anak, lebih memilih anak laki-laki ketimbang perempuan.

Sumber dari : http://www.dailymail.co.uk/news/article-2181017/Lou-Xiaoying-Story-Chinese-woman-saved-30-abandoned-babies-dumped-street-trash.html

The truly inspiring story of the Chinese rubbish collector who saved and raised THIRTY babies abandoned at the roadside

Lou Xiaoying has been praised in China for saving more than 30 abandoned babies over the years

A woman has been hailed a hero after details of her astonishing work with abandoned children has emerged.
Lou Xiaoying, now 88 and suffering from kidney failure, found and raised more than 30 abandoned Chinese babies from the streets of Jinhua, in the eastern Zhejiang province where she managed to make a living by recycling rubbish.

She and her late husband Li Zin, who died 17 years ago, kept four of the children and passed the others onto friends and family to start new lives.

Her youngest son Zhang Qilin - now aged just seven - was found in a dustbin by Lou when she was 82.
'Even though I was already getting old I could not simply ignore the baby and leave him to die in the trash. He looked so sweet and so needy. I had to take him home with me,' she said.

'I took him back to our home, which is a very small modest house in the countryside and nursed him to health. He is now a thriving little boy, who is happy and healthy.

'My older children all help look after Zhang Qilin, he is very special to all of us. I named him after the Chinese word for rare and precious.
'The whole thing started when I found the first baby, a little girl back in 1972 when I was out collecting rubbish. She was just lying amongst the junk on the street, abandoned. She would have died had we not rescued her and taken her in.

'Watching her grow and become stronger gave us such happiness and I realised I had a real love of caring for children.

'I realised if we had strength enough to collect garbage how could we not recycle something as important as human lives,' she explained.

'These children need love and care. They are all precious human lives. I do not understand how people can leave such a vulnerable baby on the streets.

Lou, who has one biological daughter, Zhang Caiying and now aged 49, devoted her life to looking after the abandoned babies.
Word of her kind-hearted gestures has now spread in China, where thousands of babies are abandoned on the streets by their poverty stricken parents.

One fan explained: 'She is shaming to governments, schools and people who stand by and do nothing. She has no money or power but she saved children from death or worse.'

'In the local community she is well known and well respected for her work with the abandoned babies. She does her best. She is a local hero. But unfortunately there are far too many abandoned babies in China who have no hope of survival.

Only last week there was news of a baby lucky to be alive after having its throat cut and then put in a plastic bag and thrown in a dustbin at Anshan city, in northeast China’s Liaoning province.

The baby – a girl – was thought to be a victim of the country's one child policy where parents restricted to only having a single child prefer boys and girls are unwanted and often discarded.

Infanticide of 'guilt children' is still a problem in rural areas but it is rare in cities, where children are usually abandoned but not killed.

The baby's fate has horrified China. The tot was spotted when a passerby went to throw some rubbish in the bin the and saw what he thought was a dead baby in the bag.

He told police that the child was purple and had not moved until he examined the bag more closely.

A resident who witnessed the girl being taken to hospital said: 'She was still breathing and had a heartbeat. Blood from the wound stained the whole body.'

Doctors said that if the baby had been left in the bag a few minutes longer she would have died of suffocation and it had already been affected by the lack of oxygen hence the purple colour.

They said that the baby had been born premature and was probably between 32 and 34 weeks old and weighing just 1.4 kg.

A medic said that if the cut had been just a millimetre deep in the baby would have died.

Source of from : http://www.dailymail.co.uk/news/article-2181017/Lou-Xiaoying-Story-Chinese-woman-saved-30-abandoned-babies-dumped-street-trash.html

Thursday, October 18, 2012

Nama Baik, Angin dan Air


Alkisah pada suatu ketika, Angin, Air, dan Nama Baik sedang mengadakan perjalanan bersama-sama. Angin, biasa datang terburu-buru seperti orang yang sedang marah. Bisa melompat di sini dan menendang debu di sana. Air berjalan dalam bentuk seorang putri. Ia selalu membawa kendi di tangannya, meneteskan beberapa air di atas tanah sekitarnya. Nama Baik berwujud dalam seorang pemuda yang tampan dengan sikap-sikap yang baik, namun sedikit pemalu.

Mereka saling menyukai, meskipun mereka sangat berbeda satu sama lain. Ketika mereka harus berpisah, mereka bertanya, "Kapan kita bisa bertemu untuk mengadakan perjalanan yang lain lagi?"

Angin menjawab, "Engkau akan selalu menemukan aku di puncak gunung-gunung atau melompat-lompat di sekitar kakimu. Meniup debu ke mana kamu pergi."

Air berkata, "Aku juga akan selalu ada di sekitarmu. Kamu bisa pergi ke laut atau sungai, bahkan ke dapur, untuk menemuiku."

Nama Baik tidak mengatakan apa-apa. Angin dan Air bertanya, "Nama Baik, kapan dan di mana kita akan bertemu lagi?" Nama Baik menjawab, "Kamu tidak akan bertemu aku lagi di manapun. Siapapun yang telah kehilangan aku sekali saja akan sangat sulit mendapatkan aku kembali bahkan takkan pernah bisa mendapatkan aku lagi."

Good Name, Wind and Water


Once upon a time, Wind, Water, and the good name of traveling together. The wind, as someone who comes in anger. Can jump in here and kicking up dust in there. Water goes in the form of a princess. He always carried a jug in his hand, dripping on the ground around it. While the name of a well disguised in the form of a handsome young man with a good attitude, but a little shy.

They like each other, even though they are very different from each other. When they have to split up, they ask, "When can we meet to organize another trip?"

Wind replied, "You'll always find me in the mountains or when you jump up and down and I'll blow the dust wherever you go

Water said, "I'll always be near you and you can go to the sea or river, even to the kitchen, to see me ...."

But the Good name does not say anything. Wind and Water said, "Good name, when and where we will meet again?" Name Good replied, "You will not see me again anywhere. Anyone who has lost me once, would be very hard to get me back not even able to get me again.